Rabu, 15 November 2017

Sepenggal Cerita Dan Kesan KKN 77 Di Ampibabo


KKN adalah mata kuliah yang wajib diambil oleh setiap mahasiswa, dimana KKN adalah Kuliah Kerja Nyata. Dan waktu itu telah tiba dimana saatnya saya KKN. Sebelumnya banyak teman-teman yang sudah mengalami KKN mengatakan kalau KKN itu banyak tidurnya dan nyantai. Ada juga yang mengatakan KKN itu menyenangkan, karena teman-teman KKNnya menyenangkan dan desa yang ditempati indah serta masyarakatnya ramah.  
Banyak juga yang mengatakan kalau KKN itu gak enak karena faktor desanya lah, kelompoknya lah. Sekarang giliran saya membuktikan KKN itu seperti apa. Saya melihat di daftar kelompok saya ditempatkan dilokasi KKN Revolusi Mental di Desa Ampibabo Utara kec.Ampibabo Kab. Parigi mautong dan ternyata tidak ada satu orangpun  yang saya kenal di daftar tersebut. 
Saya banyak menerka-nerka seperti apa itu desa ampibabo utara? Apakah saya akan betah KKN 1 bulan disana.? Dan pertanyaan ini yang slalu mengganjal di pikiranku. Dan yang lebih parah saya dengar dari teman-teman bahwa ampibabo adalah daerah TEXAS, banyak orang di busur daerah itu, banyak yang bilang pulang KKN lembek kepala, banyak pencuri dan begal. Ini membuat saya lebih khawatir dan takut untuk KKN disana. Tapi pertanyaan ini terjawab seiring berjalannya waktu.
Tibalah saatnya waktu pemberangkatan Kelompok KKN di setiap desa. Cahaya matahari yang begitu hangat, gunung-gunung yang gagah dan tikungan yang berkelok-kelok, serta pemandangan laut yang indah mewarnai perjalan kami menuju lokasi KKN, kami berangkat bersama-sama dengan rombongan KKN dari lapangan auditorum Universitas Tadulako menuju halaman kantor Camat Ampibabo. Disana sudah ramai dengan orang-orang yang menunggu kami. Rombongan KKN di Ampibabo di jemput oleh kepala desa masing-masing. Hanya kelompok kami yang paling terakhir di jemput. Kami di jemput oleh sekretaris desanya, karena kepala desanya kami ada di luar daerah. Kami di antar menuju rumah kepala desa dan kami di sambut baik oleh ibu kepala desa (Ibu Muliati). Dan kami di suruh tinggal di rumah tersebut. Rumah itu yang agak sempit. Dalam pikiranku “muatkah rumah ini menampung 10 orang belum lagi anggota keluarga dari bpk kepala desa”. ibu mengatakan “ tidak apa toh b’sempit-sempit kita dsini cmn satu bulan juga dsini, jadi kita satu rasa disini, awas memang pas pulang berat badan kalian turun, timbang memang sekarang, ibu tidak mau liat habis KKN timbangan kalian turun” kamipun tersenyum ketika ibu berbicara seperti itu. Saya merasa senang dan bahagia karena tuan rumahnya begitu ramah dengan kami semua.
Bersama Sekdes dan Ibu Kades ketika pertama sampai

Setelah istrahat sebentar dan merapikan barang-barang, kami berbincang bincang dengan ibu kepala desa. Kami banyak di berikan saran dan nasehat oleh beliau.

Sehabis isya kami melakukan briefing untuk membahas program kerja untuk kedapannya.Tak jarang kami saling berbeda pendapat namun itulah yang mewarnai hari-hari kebersamaan kami selama satu bulan kami berada didesa Ampibabo Utara.
Kegiatan Briefing membahas Program kerja
Malam pertama tidur dengan teman-teman seperjuangan, jelas terasa perbedaannya biasanya tidur sendirian sekarang tidur bersama-sama teman seperjuangan. Malam semakin larut obrolan kami pun terhenti. Hari yang panjang dan sangat melelahkan “ucapku dalam hati”.

Entah kenapa terbesit dalam benakku “Disini aku bakalan membuat sandiwara yang nyata” dimana berusaha mengeluarkan senyum saat berpapasan dengan masyarakat.

Sebulan pun berlalu, saya sudah mulai mengenal daerah ini dan juga karakter teman-teman seperjuanganku. Unik, lucu, rame, gokil, tukang kompor, perfect dah semuanya ada.
Itulah mereka teman-teman poskoku tersayang bersama mereka saya belajar banyak hal bersama-sama.

Banyak hari yang telah dilewati dengan berbagai macam pengalaman. Bertemu dengan banyak orang baru dengan karakter yang berbeda. Dihadapkan dengan berbagai karakter dan problematika masyarakat yang sama sekali tak pernah terduga. Ada hari dimana kami merasa terlalu sulit untuk melewatinya, lelah dan bahkan ingin kabur sejenak. Atau ada hari dimana kami bahkan tak tau harus melakukan apa. Terima kasih untuk pengalaman hebat yang tak bisa dibayar ataupun diulang kembali.
KKN mengajarkan ilmu tentang kehidupan lagsung bermasyarakat, memahami masyarakat, melihat masalah yang ada dalam masyarakat dan berusaha untuk memecahkannya. Selama satu bulan saya berada di “kampung orang” maksudnya bukan kampung saya, saya berada di tengah-tengah masyarakat yang belum pernah kita kenal sebelumnya merupakan pengalaman yang menarik sekaligus menantang bagi saya dengan keadaan adat budaya yang berbeda dengan daerah saya. Mempunyai teman baru. Sangat berkesan bisa mengenal kalian. KKN Ampibabo utara akan selalu saya ingat dan akan saya rindukan dalam hidup saya.

Setiap pertemuan selalu akan berakhir dengan perpisahan. Kadangkala kita sulit untuk mengenal seseorang dengan baik. Namun, ketika sudah mengenal seseorang dengan baik, kadangkala hubungan persahabatan harus putus terpisah oleh jarak dan waktu. Persahabatan, cinta dan kasih sayang pasti akan berakhir dengan yang namanya perpisahan. Karena tidak satupun yang abadi di dunia fana ini, meskipun sebagian pilihan yang kita ambil kadangkala sulit
Akhirnya tibalah hari dimana saya harus berpisah dengan mereka semua. Rasanya campur aduk. Senang karena akan segera pulang namun sedih juga karena selama satu bulan ini merekalah yang menjadi keluarga keduaku dan sekarang harus berpisah. Berat rasanya berpisah dengan masyarakat, adik-adiku di ampibabo utara apalagi dengan saudara-saudaraku KKN Ampibabo Utara. Jelas tidak ada lagi gelak canda tawa, siapa lagi yang piket hari ini, Main gitar bersama-sama kalian. I MISS ALL, jangan pernah menyimpan luka, simpanlah canda dan tawa. Aku slalu merindukan.mu Desa Ampibabo Utara dan kawan-kawan Seperjuangan.
Terima kasih banyak untuk semua perangkat desa, para pemuda dan masyarakat Desa Ampibabo Utara yang telah antusias membantu dan membimbing kami dalam menjalankan program kerja sehingga program kerja kami dapat terealisasikan.
Kepada Bpk Husen Hi. Tamin dan Ibu Muliati sekeluarga kami mengucapkan beribu-ribu Terimakasih atas kehangatan keluarga baru yang bisa kami rasakan selama KKN. Ada banyak kemesraan keluarga, ada banyak kenangan disana yang tidak bisa kami lupakan selama tinggal bersama beliau. Terima kasih atas saran, nasehat dan masukan yang beliu berikan untuk kami.

Untuk adik-adikku tersayang, Hajir, Kesar, Supri, Aby, Yeni, Nurul, asty, wanna, Dian, Ririn, indah, Nur, dan adik-adik lain yang belum disebutkan, kalian adalah sahabat kecil kami yang senantiasa menghibur kami selama KKN. Teruslah belajar dengan giat kejarlah cita-cita kalian setinggi langit dan bersekolah hingga jenjang yang paling tinggi. Kebersamaan bersama kalian tidak akan pernah ku lupakan.

"Kalau ada sumur di ladang”
“Bolehkah kita menumpang mandi”
“Kalau ada umur panjang”
“Bolehkah kita berjumpa lagi”
 (^_^)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar