Selasa, 24 November 2015

Cara Mudah Menghitung Kebutuhan Material Semen, Pasir, Dan Batu Belah Untuk Pekerjaan Pondasi.

Cara Mudah Menghitung Kebutuhan Material Semen, Pasir, Dan Batu Belah Untuk Pekerjaan Pondasi.
Pertama-tama yang harus kita ketahui adalah :
          .       Berapa panjang total pondasi tersebut.?
          .       Berapa ukuran pondasi tersebut.?
          .       Berapa tebal urugan pasir di bawah pondasi.?
          .       Berapa campuran yang di gunakan.?

Misalkan: - Panjang Total Pondasi tersebut = 70 m’
- Ukuran pondasi – Lebar Atas Pondasi = 30 cm = 0.30 m
  – Lebar Bawah Pondasi = 60 cm = 0.60 m
  – Tinggi Pondasi = 70 cm = 0.70 m

-  Tebal Urugan Pasir Di Bawah Pondasi = 5 cm = 0.05 m

- Campuran yang di gunakan adalah 1 : 4 (bukan 1 sak semen 4 lori pasir ya wkwkwk...)
Berdasarkan ASHP 2010 :  1 m3 Pasangan Pondasi Batu kali; 1 Pc : 4 Ps
                               * Bahan     - Batu Belah 15/20   = 1.100 m3
                                                 - Semen Porland      = 163.000 Kg
                                                 - Pasir Pasang          = 0.520 m3

1)      Pekerjaan urugan Pasir
Pekerjaan urugan pasir ini yaitu melapisi bagian bawah tanah yang akan dipondasi, tujuannya agar bagian tanah yang akan dipondasi ini bisa merekat dengan baik dan tidak mudah amblas.
Cara menghitungnya ialah:
Volume urugan pasir = lebar bawah pondasi x tebal urugan pasir
                                          = 0.60 x 0.05
                                          = 0.03 m3

Volume total urugan pasir =  Volume urugan pasir x panjang total Pondasi
                                          = 0.03 x 70
                                          = 2.1 m3
Untuk angka keamanan agar tidak terjadi kekurangan maka sebaiknya di tambah 5 %
                Jadi : 2.1 x  5 % = 0.105 m3
                        Maka,  Volume total Urugan Pasir = 2.1 + 0.105 = 2.205 m3

2)      Pekerjaan Pasangan Batu Kali
Untuk pekerjaan pemasangan batu kali ini anda juga akan diberitahukan berapa jumlah kebutuhan batu kali yang akan dipakai.
Cara perhitungannya yaitu :
Volume Pondasi         =( lebar bawah pondasi + lebar atas  pondasi )   x Tinggi Pondasi
                                                                        2
                                          = ((0.60 + 0.30)/2) x 0.60
                                          = 0.27 m3

Volume total pasangan batu kali =  Volume pondasi x panjang total Pondasi
                                           = 0.27 x 70
                                           = 18.9  m3

-    Kebutuhan Batu kali = 1.100 x Volume total pasangan batu kali
                             = 1.100 x 18.9
                             = 20.79  m3  (apabila 1 Ret mobil dapat membawa 4 m3)
Maka    =20.79/4
             = 5.2 Ret Batu

-    Kebutuhan Pasir       = 0.520  x Volume total pasangan batu kali
                              = 0.520  x 18.9
                              = 9.828  m3 (apabila 1 Ret mobil dapat membawa 3 m3)
Maka     = 9.828/3
              = 3.3 Ret Pasir


-    Kebutuhan Semen    = 163.000  x Volume total pasangan batu kali
                             = 163.000  x 18.9
                             = 3080.7  Kg (apabila 1 zak Semen = 50 kg)
Maka   = 3080.7/50
            =  61.6 Zak semen                  
   
Nah setelah semua terhitung dengan baik, maka kita akan merekap perhitungan diatas,
BAHAN
KEBUTUHAN
Keterangan
BATU
20.79  
m3
5.2 Ret
SEMEN
3080.7  
Kg
61.6 Zak
PASIR
9.828  
m3
3.3 Ret
PASIR URUG
2.205
m3
0.7 Ret

Setelah semua kebutuhan terhitung maka kamu hanya tinggal datang ketoko material dan menyebutkan jumlah kebutuhan yang sudah terhitung tadi.





MINIMAL Harus Bisa....

MINIMAL Harus Bisa....

Om swastiastu
Untuk teman-teman yang kuliah di jurusan teknik sipil  minimal klo lulus harus tau nih, klo gk tau kn malu tuh, wkwkwkwkwk. . .
Ok langsung saja. . . .

.1.   Menghitung RAB ( Rencana Anggaran Biaya )
      
      Rencana Anggaran Biaya atau sering disebut dengan RAB merupakan perhitungan biaya bangunan berdasarkan gambar bangunan dan spesifikasi pekerjaan konstruksi yang akan dibangun, sehingga dengan adanya RAB dapat dijadikan sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan sebuah proyek. Tentu saja diharapkan nantinya biaya riil tidak terlalu jauh dari estimasi biaya proyek yang telah dibuat. 

Adapun data-data yang diperlukan untuk menghitung RAB yaitu :

a.  Gambar rencana bangunan. Biasanya digambar oleh arsitek, namun bukan tidak mungkin sipil tidak bisa. begitu juga arsitek, bukan tidak mungkin bisa hitung RAB .
b.  Volume pekerjaan yang akan dilaksanakan
c.  Upah kerja dan daftar harga bahan bangunan
d.  Analisa Harga Satuan Pekerjaan
e.  Metode kerja pelaksanaan

Perhitungannya dapat menggunakan bantuan software Microsoft Excel, Autocad ( buat hitung luas dan volume), dan ada software khususnya seperti MAKSIPro dan masih banyak lg software lain yg bisa di gunakan. Silahkan anda cari sendiri ! hehehe... 

Nah, sebagai calon Sarjana teknik sipil, WAJIB HUKUMnya bagi kita untuk bisa ngitung RAB. Bakal malu ntar kalau ga bisa, ntar dibilang insinyur abal-abal , aaaaaraaggghhh mau taruh dmana tuh muka. . . .

2.   Menggunakan Teodolit dan Waterpass

         Mungkin banyak orang-orang awam ( bukan anak sipil) jumpa ditepi-tepi jalan seraya bertanya " ngapain sih tu orang motret ditepi jalan, udahlah kumuh, kusam, kameranya aneh lagi " , wkwkwk ..yaa begitulah faktanya. Secara kasat mata memang seperti itu, tapi jangan salah, itu merupakan salah satu Skill yang musti tiap Lulusan Sipil bisa lakukan.

Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja.Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik).
Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari. Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya dibuat 90ยบ.
Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk menguker ketinggian suatu bangunan bertingkat.
waterpass adalah alat ukur tanah yang digunakan untuk untuk menentukan ketinggian atau beda tinggi antara dua titik. Pengukuran waterpass ini sangat penting gunanya untuk mendapatkan data sebagai keperluan pemetaan, perencanaan ataupun untuk pekerjaan konstruksi.
Hasil-hasil dari pengukuran waterpass di antaranya digunakan untuk perencanaan jalan, jalan kereta api, saluran, penentuan letak bangunan gedung yang didasarkan atas elevasi tanah yang ada, perhitungan urugan dan galian tanah, penelitian terhadap saluran-saluran yang sudah ada, dan lain-lain.

Maka dari itu, jangan dilupakan mata kuliah ILMU UKUR TANAH yang telah dipelajari di semester 2. Jika lupa cara menggunakannya, pelajari lagi dan cari tau atau belajar ama yg bisa. Karena ilmu ini amat penting. Okkkk!!!!!!


3. Mix Design Beton

     Mix design beton merupakan sebuah proses pemilihan komposisi campuran yang sesuai untuk pembuatan beton dan menentukan jumlah relatif dengan tujuan menghasilkan beton dengan cara yang paling ekonomis tanpa mengurangi kriteria minimum yang diizinkan.  yang mana campuran tersebut terdiri dari agregat kasar, agregat halus, air, semen, atau tambahan fiber.
Dari pengujian mix Design  akan kita dapatkan kuat tekan beton selama 7, 14, 28 hari dst. Metode perencanaannya dapat menggunakan metode American Concrete Institute (ACI), American Standard Testing and Material (ASTM), SNI, dll.

4.   Membaca Gambar

      Nah, ini dia yang membedakan antara pekerja, tukang, dan engineer. Seorang pekerja dalam sebuah proyek pembangunan hanya membantu membawa batu-bata, memaku, angkat ini itu namun tidak bisa menggambar dan membaca gambar. Tukang posisinya diatas pekerja, karena mereka bisa membaca gambar dan mengerjakan bangunan namun tidak bisa menggambar. Seorang engineer, BISA menggambar, membaca gambar, dan mengerti segala detail-detail pekerjaan bangunan/struktur, bisa menghitung, serta menganalisis struktur yang akan dibangun.

ini biasanya kebanyakan penyakit bagi para engineer wanita, bukannya meremehkan, tapi berdasarkan pengalaman selama kuliah diteknik sipil sepertinya cewek memang kalah ama cowok kalau soal gambar, apalagi menggunakan autocad..wkwk...tapi ga semua juga sih. Point ini berkaitan dengan point 1 yaitu menghitung RAB, untuk hitung RAB tentu harus bisa baca gambar. kalau ga bisa ya kita udah kehilangan 2 point penting ini. waaaw tidaaaaak !!

Oleh karena itu agar tidak disejajarkan ama tukang atau pekerja, mulailah berlatih lagi dari sekarang.... ^-^

Jadi, teman2 Civilers seperjuangan mari kita belajar dan terus belajar agar menjadi lulusan teknik sipil yang tidak abal-abal !

om shanti-shanti-shanti om. . . .